wmhg.org – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 43,33 poin atau 0,60% ke level 7.287,19 pada akhir perdagangan Jumat (8/11). IHSG berpeluang menguat terbatas pada perdagangan awal pekan depan, Senin (11/11).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan pergerakan IHSG pada Senin (11/11) akan berpeluang menguat terbatas dengan area support 7.243 dan resistance 7.314.
Dari sisi sentimen, kami perkirakan akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas yang diperkirakan masih cenderung melemah, nilai tukar rupiah yang rawan kembali melemah dan investor juga masih menanti akan realisasi kebijakan pemerintahan AS yang baru, jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (8/11).
Ia merekomendasikan untuk mencermati saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 4.680-Rp 4.850), PT Harum Energy Tbk (HRUM) di target harga Rp 1.225-Rp 1.270 dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada target harga Rp 67-Rp 71.
Sementara itu, Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan secara teknikal, IHSG saat ini diperkirakan akan bergerak dalam rentang support di level 7.150 dan resistance di 7.326, dengan peluang menguji resistance ini jika sentimen positif terus berlanjut.
Meski kenaikan IHSG kali ini cukup didukung oleh faktor-faktor fundamental, investor tetap perlu waspada terhadap potensi volatilitas, jelasnya.
Hendra merekomendasikan untuk mempertimbangkan saham BREN dengan target harga Rp 7.850, TPIA pada target harga Rp 8.275, CUAN di target harga Rp 7.700 dan BRPT pada target harga Rp 1.005.
Momentum positif ini memberi peluang bagi investor untuk menambah eksposur, namun tetap perlu dicermati perkembangan global yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar dalam jangka pendek, terangnya.
Mengulas pergerakan IHSG sepekan terakhir, Hendra mengatakan, pergerakan IHSG pada Jumat (8/11) akhirnya berhasil rebound setelah mengalami koreksi selama sepekan dengan saham-saham dari grup Prajogo Pangestu menjadi pendorong utama.
Hendra menerangkan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melesat hingga 12%, sementara PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 9,70%, diikuti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang meningkat 8,78%, PT Petrosea Tbk (PTRO) naik 2,81%, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menguat 5,26%.
Dengan kapitalisasi pasar yang besar, BREN menjadi penopang IHSG yang signifikan, apalagi setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan klarifikasi bahwa tidak ada masalah terkait konsentrasi kepemilikan BREN meskipun sahamnya sebelumnya gagal masuk indeks FTSE Russell karena aturan free float.
Hal ini memperkuat sentimen positif terhadap BREN dan menarik minat investor, kata Hendra kepada Kontan, Jumat (8/11).
Selain dukungan dari BREN, sentimen positif juga datang dari keputusan The Fed yang menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini memberikan angin segar bagi pasar global dan meningkatkan minat terhadap aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, harga komoditas emas yang rebound 1,76% dan penguatan rupiah akibat koreksi indeks dolar AS (DXY) serta penurunan yield treasury AS turut mendorong IHSG ke arah positif.