wmhg.org – JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terbatas pada perdagangan Selasa (19/11). Adapun IHSG menutup perdagangan Senin (18/11) dengan melemah 0,38% ke posisi 7.134,27.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG akan melanjutkan koreksinya dengan menguji level support di 7.050 pada perdagangan Selasa (9/11).
Dari dalam negeri, Valdy bilang investor tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20 November 2024. Konsensus analis memproyeksikan BI tetap akan mempertahankan suku bunga acuan di 6%.
Proyeksi ini seiring dengan potensi pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) di 2025 yang kurang agresif akibat potensi inflasi yang lebih tinggi pada masa pemerintahan baru, serta pelemahan nilai tukar rupiah, jelasnya, Senin (18/11).
Dari global, lanjut Valdy, pasar juga akan menantikan data inflasi di Eropa yang bakal dirilis pada 19 November 2024. Inflasi Eropa diproyeksikan meningkat 30 basis points (bps) menjadi 2% YoY di November 2024.
Menurutnya, tingkat inflasi di Eropa memicu kekhawatiran pelaku pasar akan langkah Bank Sentral Eropa pada 2025. Pasalnya, Bank Sentral Eropa sudah lebih banyak memangkas suku bunga dibanding The Fed.
Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia menambahkan pergerakan IHSG turut dipengaruhi oleh kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua tahun terakhir.
Hal ini menodong ketidakpastian di dalam negeri. Selain itu pasar juga masih menunggu keputusan suku bunga acuan serta menantikan arah kebijakan ke depannya, ucapnya.
Adapun untuk perdagangan Selasa (18/11), Audi memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariasi cenderung terbatas dengan support di 7.090 dan resistance 7.189 dengan indikator MACD menunjukkan pelemahan tren.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance masing-masing di level 7.118 dan 7.144.
Dia bilang pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia serta pergerakan nilai tukar rupiah yang berpeluang untuk menguat secara terbatas.
Untuk perdagangan Selasa (19/10), lanjut Herditya, investor bisa mencermati saham ULTJ di kisaran Rp 1.765-Rp 1.795, BRIS di rentang Rp 2.920-Rp 2.970 dan GOTO di area Rp 71-Rp 74. Saham pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada MAPI, MAPA, ACES, DSNG, TLKM, dan ICBP.