Jakarta Direktur Utama BSI Hery Gunardi membagikan perjalanan proses pembentukan bank syariah terbesar di Indonesia. Perjalanan ini diabadikan dalam buku berjudul “Mega Merger in The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia”.
Melalui buku ini, dia menceritakan proses kelahiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang berlangsung cepat, penuh tantangan tetapi kemudian bisa mewujudkan mimpi Indonesia memiliki bank syariah terbesar di Indonesia.
Hery membagikan latar belakang merger bank syariah yang menggabungkan beberapa bank milik pelat merah, yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah
Kemudian bagaimana tantangan merger harus dilakukan saat kondisi pandemi dan sederet persiapan yang tidak mudah.
Hasil dari merger tiga bank syariah milik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) membawa manfaat besar bagi BSI. Di antaranya BSI sukses memperbesar skala bisnis dan meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan. Setelah merger jumlah nasabah BSI meningkat lebih dari 5 juta nasabah menjadi 20 juta pada maret 2024.
“Alhamdulillah, merger ini membawa banyak berkah bagi BSI, terutama jika kita melihat dari pertumbuhan aset. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit sementara industri hanya tumbuh satu digit. Selain itu, pembiayaan dan dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan,” jelas dia dalam diskusi buku yang dihadiri para pemimpin redaksi media massa nasional, di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Dikatakan, selain pertumbuhan kinerja yang meningkat, kinerja keuangan BSI juga semakin membaik. Sekarang, BSI telah menjadi bank kelas menengah yang terbaik di Indonesia.
Hingga pada akhirnya, BSI mengukuhkan visi untuk menjadi Top 3 Bank Syariah Global dari sisi kapitalisasi pasar dalam waktu 10 tahun mendatang.
“What\’s next, apa yang ingin dicapai oleh BSI? Kami telah menyusun rencana kerja selama 10 tahun, BSI masuk top 3 bank syariah global dari sisi market cap,” jelas dia.
Hery memaparkan bahwa setelah merger, BSI berhasil mencapai target ROE di atas 18% dan masuk dalam Top 10 Global Islamic Banks dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret lalu. Pencapaian luar biasa ini berhasil diraih satu tahun lebih awal dari yang ditargetkan perusahaan yakni pada tahun 2025 mendatang.