Jakarta, wmhg.org Indonesia – Harga tembaga melemah pada perdagangan hari ini tertekan dolar yang mulai menguat membuat permintaan tembaga turun.
Pada Rabu (18/5/2022) pukul 16.00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.286,5/ton, turun 0,55% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Perak bertahan di tengah bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang tegas menjaga sikap agresif dalam menaikkan suku bunga. Hal ini menjaga dollar index dan imbal hasil utang pemerintah AS
Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,25% ke level 104,621 pada perdagangan kemarin.
Mata uang Paman Sam yang melambung menjadi sentimen negatif bagi tembaga. Sebab logam merah tersebut dihargai dengan greenback,sehingga lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Hal ini dapat membuat permintaan tembaga turun. Permintaan turun, harga mengikuti.
Selain itu, kenaikan suku bunga dikhawatirkan akan jadi penghambat pemulihan ekonomi dunia. Efeknya bisa terasa hingga tembaga.
Tembaga sebagai the new oil akan terdampak negatif dari hal tersebut. Sebab tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA