wmhg.org – JAKARTA. Kekayaan sejumlah konglomerat Indonesia tetap stabil dan bahkan mengalami peningkatan, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghadapi tekanan pada pertengahan November 2024.
Salah satu peningkatan signifikan terlihat pada kekayaan Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia. Hal ini seiring dengan kenaikan harga saham perusahaan miliknya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Pada perdagangan Selasa (12/11), saham BREN naik 1,69% menjadi Rp 7.500 per saham.
Selama sepekan, saham BREN tercatat menguat sebesar 17,19%, yang mendorong kapitalisasi pasar (market cap) BREN menembus angka Rp 1.000 triliun. Pada penutupan perdagangan Selasa, market cap BREN mencapai Rp 1.003 triliun.
Peningkatan harga saham ini juga didorong oleh aksi pembelian 10 juta saham BREN oleh Prajogo Pangestu pada Senin (11/11/2024). Jumlah tersebut setara dengan 0,00747% dari total saham BREN.
Transaksi ini dilakukan dengan harga rata-rata Rp 7.322 per saham, sehingga Prajogo mengeluarkan dana sekitar Rp 73,22 miliar.
Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Selasa (12/11/2024), kekayaan Prajogo Pangestu mengalami peningkatan signifikan sebesar US$ 2,9 miliar, menempatkannya di posisi kedua dunia sebagai miliarder dengan kenaikan kekayaan tertinggi hari itu, di bawah Elon Musk yang mengalami peningkatan kekayaan sebesar US$ 16,2 miliar.
BREN Chart by TradingView
Total kekayaan Prajogo Pangestu per Selasa (12/11/2024) tercatat mencapai US$ 52,6 miliar atau sekitar Rp 825,8 triliun (kurs Rp 15.700).
Di Indonesia, Prajogo Pangestu masih berada di puncak daftar orang terkaya. Di posisi kedua terdapat pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), R. Budi Hartono, dengan kekayaan sebesar US$ 25,9 miliar atau sekitar Rp 406,6 triliun.
Posisi ketiga ditempati oleh Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dengan kekayaan US$ 25,1 miliar atau sekitar Rp 394 triliun. Sementara itu, Michael Hartono berada di urutan keempat dengan kekayaan US$ 24,9 miliar atau sekitar Rp 390,9 triliun.