Jakarta – Harga emas terus mencetak rekor termahal sepanjang masa di tahun ini. Kenaikan harga emas ini paling utama karena ketidakpastian ekonomi dunia dampak dari tarif Trump. Selain itu, sejumlah bank sentral juga melakukan pembelian emas besar-besaran.
Dikutip dari CNBC, Rabu (16/4/2025), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 3.232,88 per ons. Sedangkan harga emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 3.245,42 pada hari Senin.
BACA JUGA:Ramai Masyarakat Beli Emas, Antam Komitmen Jaga Pasokan Emas
BACA JUGA:Mau Jual Emas? Perhatikan 8 Hal Ini Agar Tak Buntung
BACA JUGA:VIDEO: Demi Emas, Warga Rela \’Nginep\’ di Depan Toko Antam
BACA JUGA:Donald Trump Pertimbangkan Pakai Keuntungan Tarif Impor dan Emas Beli Bitcoin
Baca Juga
-
AS Vs China Makin Panas, Harga Emas Dunia Tembus USD 3.300
-
Daftar Bank Sentral yang Borong dan Jual Emas Terbanyak di Dunia
-
Harga Emas Siap-Siap Tembus USD 4.000, Kapan?
Begitu pula di di Indonesia. Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam Kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hari ini harga emas Antam dipatok Rp 1.916.000 per gram.
Sejumlah bank sentral di berbagai negara, termasuk China, terus melakukan pembelian emas sebagai cara diversifikasi cadangan devisa dan melindungi nilai aset mereka dari fluktuasi pasar. Tindakan ini sering terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan bank sentral melihat emas sebagai aset yang relatif aman.
Bank sentral sering membeli emas untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, terutama dolar AS, dan untuk diversifikasi portofolio cadangan devisa mereka. Emas dianggap sebagai aset yang relatif aman dan stabil selama krisis ekonomi, sehingga bank sentral menggunakannya sebagai lindung nilai dari inflasi dan volatilitas pasar.
Lalu siapakah bank sentral yang punya simpanan emas terbanyak?
Mengutip data World Gold Counsil, berikut ini bank sentral yang memiliki cadangan emas terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat 8.133,46 metrik ton
- Jerman 3.351,53 metrik ton
- Italia 2.451,84 metrik ton
- Prancis 2.437,00 metrik ton
- China 2.279,56 metrik ton
- Swiss 1.039,94 metrik ton
- India 876,18 metrik ton
- Jepang 845,97 metrik ton
- Belanda 612,45 metrik ton
- Polandia 448,23 metrik ton.