Jakarta – Harga emas diperkirakan akan terus naik dalam beberapa waktu mendatang, memasuki periode awal pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan dua faktor yang dapat mendorong harga emas melampaui USD 2.850 per ons.
Faktor pertama, adalah kekhawatiran perang dagang antara AS dan China yang berlanjut, di mana Amerika memberlakukan tarif impor 10% pada semua barang China. Sebelum dilantik menjadi Presiden AS, Trump berencana menaikkan tarif impor barang dari China hingga 60%.
BACA JUGA: Donald Trump Ingin Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Bisa lebih Untung
BACA JUGA: Trump Ingin Harga Minyak di Bawah USD 60 per Barel, Lobi OPEC+ hingga Genjot Produksi
BACA JUGA: Sidak Pangkalan LPG 3 Kg di Pekanbaru, Bahlil Kasih Perlakuan Khusus untuk UMKM
Baca Juga
-
Harga Emas Dunia Diramal Sentuh USD 2.950 di 2025
-
Harga Emas Bisa Sentuh USD 3.000 Jika AS Kenakan Tarif Impor 60% ke China
-
Trump Minta OPEC+ Turunkan Harga Minyak, Pertalite Bisa Lebih Murah
Tarif impor memicu respon dari Beijing, salah satunya rencana melaporkan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang tarif impor tersebut.
Beijing melaporkan ke WTO karena ada kehawatiran atas peningkatan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Trump juga tampaknya belum segera bertemu Presiden China Xi Jinping. Ini yang membuat situasi memanas dan harga emas pun mengalami kenaikan.
Faktor kedua, adalah rencana Trump untuk memindahkan masyakarat Palestina di jalur Gaza ke Mesir dan Yordania, yang menimbulkan penolakan besar-besaran di antara negara-negara Timur Tengah.
“Walaupun akhirnya Trump juga memberikan solusi bahwa warga Gaza dipindahkan ke Mesir dan Jordania hanya bersifat sementara untuk menstabilkan situasi politik.Kondisi ini juga menimbulkan harga emas naik,” jelas Ibrahim.
Faktor lainnya, adalah dampak dari perang dagang yang memicu lonjakan inflasi AS dan China hingga menaikkan harga emas.
“Belum diketahui apakah risiko perang dagang ini bersifat sementara, akan dinegosiasikan atau kembali normal,” imbuhnya.