Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai tukar rupiah. Pada pekan kedua April 2025, investor asing melakukan aksi jual di SRBI, SBN dan saham.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, secara agregat aliran modal asing atau oleh Bank Indonesia disebut sebagai nonresiden tercatat jual neto Rp 24,04 triliun.
BACA JUGA:Rp 9,61 Triliun Modal Asing Cabut dari IndonesiaÂ
Baca Juga
-
Rp 1,93 Triliun Modal Asing Banjiri Indonesia Jelang Akhir Maret 2025
-
Rp 10,15 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia Dalam SepekanÂ
-
Danantara Bisa Pancing Aliran Modal ke Indonesia
Akumulasi jual neto tersebut didorong jual neto di pasar SRBI, SBN dan saham masing-masing sebesar Rp 10,47 triliun, Rp 7,84 triliun dan Rp 5,73 triliun, jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).
Sedangkan untuk aliran neto asing sepanjang tahun 2025 (ytd), berdasarkan data setelmen sampai dengan 10 April 2025, tercatat investor asing masih membukukan beli neto Rp 7,11 triliun di SRBI dan Rp 13,05 triliun di pasar SBN.
Sementara itu, jual neto Rp 32,48 triliun di saham, tambah dia.
Untuk Premi CDS Indonesia 5 tahun per 10 April 2025 113,35 bps, naik dibandingkan dengan 4 April 2025 sebesar 105,75 bps.
Pada hari ini, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 28 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.796 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.823 per dolar AS.
Adapun kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah ke level Rp16.805 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.779 per dolar AS.