Jakarta – Harga emas dunia turun pada penutupan perdagangan Jumat setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan mendorong kenaikan nilai tukar dolar AS.
Data pekerjaan AS ini juga menyebabkan analis mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) bulan depan.
BACA JUGA: Harga Emas Antam dan Logam Mulia Hari Ini Jumat 4 Oktober 2024
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Usai Tembus Rekor Termahal
BACA JUGA: Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 5.000 Hari Ini 3 Oktober 2024, Cek Rinciannya
Baca Juga
-
Emas Produksi HRTA Raih Rekomendasi Kesesuaian Syariah MUI, Apa Dampaknya?
-
Sambut HUT Ke-79 TNI, Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi
-
Turis Asing Kecopetan Kalung Emas di Bali, Pelaku Nyaru Jadi Ojol
Mengutip CNBC, Sabtu (5/10/2024), Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 2.647,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.685,42 minggu lalu.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun sekitar 0,5% menjadi USD 2.666,60 per ons.
Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada bulan September dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, yang selanjutnya mengurangi tekanan pada The Fed untuk memberikan pemangkasan suku bunga 50 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan 6-7 November.
“Harga emas terpuruk karena laporan penggajian yang kuat tampaknya akan mengunci 25 basis poin pada November, kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Revisi bulan lalu juga lebih tinggi, yang belum pernah kita lihat selama berbulan-bulan, sementara tingkat pengangguran menurun meskipun partisipasi tetap datar,” tambah dia.
Indeks dolar AS melonjak setelah data tersebut dan menuju kenaikan mingguan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Namun, saya perkirakan setiap retracement emas akan relatif dangkal karena sentimen bullish tetap tidak gentar,” kata Wong.