Jakarta Nomor handphone bukan hanya sekadar alat komunikasi saja, melainkan sudah menjadi penghubung penting untuk berbagai layanan keuangan. Akan tetapi, banyak pengguna yang abai bahwa ketika tidak lagi menggunakan nomor handphone tersebut dalam waktu tertentu, operator seluler dapat menganggapnya sebagai nomor handphone yang sudah tidak aktif.
Dalam banyak kasus, nomor handphone itu akan di-recycle dan dijual kembali di pasaran. Proses ini, meskipun tampak biasa, ternyata menimbulkan risiko serius bagi pemilik nomor handphone lama, terutama jika nomor handphone tersebut masih terkait dengan akses penting seperti mobile banking atau kartu kredit.
BACA JUGA: BCA Cetak Laba Rp 41,1 Triliun di Kuartal III 2024
Baca Juga
-
Deposito Nasabah Perorangan Turun, Pindah ke Mana?
-
Bos BCA Pede Menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo Majukan Perbankan
-
Dana Pihak Ketiga BCA Tembus Rp 1.125 Triliun pada Kuartal III 2024
Ketika nomor handphone lama tersebut dijual oleh operator seluler, nomor itu bisa jatuh ke tangan yang salah. Jika sampai dibeli oleh seorang penipu, mereka bisa mendapatkan akses ke kartu kredit atau mobile banking pemilik sebelumnya.
Kejadian ini menimbulkan potensi risiko kerugian secara finansial. Pasalnya, situasi itu memungkinkan penipu mendapatkan akses ke nomor handphone lama dan mudah melakukan transaksi online ilegal.
Kode OTP yang seharusnya menjadi lapisan keamanan untuk setiap transaksi akan dikirimkan ke nomor handphone lama, memberikan penipu akses langsung ke akun keuangan korban. Oleh karena itu, penting untuk memahami trik melindungi nomor handphone agar tidak terkena recycle.
Tips Terhindar dari Risiko Recycle Nomor Handphone
Pengguna bisa melakukan beberapa trik sederhana agar nomor handphone tidak di-recycle dan menimbulkan risiko yang dapat merugikan secara finansial. Berikut ini adalah tips-tips-nya:
1. Lakukan Aktivitas pada Nomor Handphone yang Dimiliki
Salah satu cara paling efektif mencegah nomor handphone di-recycle adalah dengan memastikan bahwa nomor tersebut tetap aktif. Jika memiliki nomor yang jarang digunakan, usahakan untuk melakukan aktivitas secara berkala.Â
Misalnya, kamu bisa mengisi pulsa secara berkala, gunakan paket internet, atau hal lainnya yang membuat nomor handphone selalu aktif.
2. Lakukan Pengkinian Data Nomor Handphone
Jika nomor handphone sudah tidak digunakan, terkena recycle atau ganti baru, segera lakukan pengkinian data dengan mengganti nomor handphone yang terdaftar pada mobile banking atau aplikasi penting lainnya.
Nah, jika kamu pengguna e-Banking dan Kartu Kredit BCA, dapat melakukan pengkinian data ke Halo BCA di 1500888 atau aplikasi haloBCA atau melalui cabang BCA terdekat.
3. Jaga Selalu Kerahasiaan Data Perbankan
Menjaga kerahasiaan data pribadi, terutama yang terkait dengan perbankan adalah langkah krusial dalam mencegah penipuan. Informasi seperti Nomor Kartu, PIN, Kode OTP dan data pribadi perbankan lainnya harus dirahasiakan dan tidak dibagikan kepada siapa pun.
So, hindari mengungkapkan informasi tersebut melalui pesan teks atau media sosial yang dapat dengan mudah diakses oleh pihak tidak bertanggung jawab, ya!
Last but not least, hati-hati dan selalu waspada dengan modus penipuan perbankan yang terjadi di sekitar kamu. Untuk informasi dan solusi perbankan lainnya klik di sini.
(*)
Pemerintah Perkirakan Ekonomi Tumbuh 5,1 Persen hingga Akhir Tahun 2024