Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan membeli surat berharga negara (SBN) dari pasar sekunder pada 2025 sejalan dengan rencana operasi moneter.
Bank Indonesia mengarahkan kebijakan moneter 2025 secara konsisten untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 persen plus minus satu persen dan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga
-
Investor SBN Ritel Bank Muamalat Naik 17,3%
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso menuturkan, pihaknya terus mencermati pergerakan nilai tukar rupiah, prospek inflasi dan dinamika kondisi ekonomi yang berkembang dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga kebijakan lanjutan.
Ia mengatakan, rencana operasi moneter 2025 dilakukan untuk menjaga kecukupan likuiditas secara terukur sesuai dengan arah kebijakan moneter tersebut, dengan mempertimbangkan kebutuhan likuiditasnya. Hal ini karena kenaikan uang primer dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
“Sejalan dengan rencana operasi moneter dimaksud, Bank Indonesia akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder pada tahun 2025,” ujar Ramdan seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/12/2024).
Ia mengatakan, pembelian SBN dari pasar sekunder ini telah memperhitungkan kebutuhan permintaan likuiditas karena kenaikan uang primer, baik dalam bentuk uang kartal, rekening giro bank di Bank Indonesia, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dipegang oleh penduduk bukan bank
“Dari sisi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan likuiditas, jumlah pembelian SBN dari pasar sekunder oleh Bank Indonesia tersebut juga mempertimbangkan perubahan likuiditas,” ujar dia.
Ia menambahkan, perubahan likuiditas menjadi pertimbangan seiring lalu lintas devisa dan operasi keuangan pemerintah, kenaikan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), operasi moneter rupiah dan valuta asing, serta SBN milik Bank Indonesia (BI) yang akan jatuh tempo selama 2025.
“Operasi moneter pro-market Bank Indonesia juga akan terus dioptimalkan melalui instrumen moneter SRBI dengan menjadikan SBN sebagai underlying asset,” ujar dia.