Jakarta – Bank Indonesia mencatat, Uang Beredar (M2) pada Januari 2025 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp9.232,8 triliun, atau tumbuh sebesar 5,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,8% (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, mengatakan berdasarkan komponennya, perkembangan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar7,2% (yoy) dan uang kuasi sebesar 2,2% (yoy).
Baca Juga
-
Uang Beredar di Indonesia Sentuh Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
Komponen M1 dengan pangsa 55,8% dari M2, pada Januari 2025 tercatat Rp5.115,0 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% (yoy), setelah tumbuh sebesar 5,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta giro rupiah, kata Ramdan dalam keterangan BI, Senin (242/2025).
BI mencatat, uang kartal yang beredar di masyarakat pada Januari 2025 sebesar Rp1.010,0 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy). Giro rupiah tercatat sebesar Rp 1.780,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0% (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,6% (yoy) pada Desember 2024.
Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 45,9% terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.364,9 triliun pada Januari 2025 atau tumbuh sebesar 5,5% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Sementara, pada Januari 2025, uang kuasi dengan pangsa 43,0% dari M2, tercatat sebesar Rp3.970,6 triliun atau tumbuh 2,2% (yoy), setelah tumbuh 1,2% (yoy) pada Desember 2024.
Berdasarkan komponen uang kuasi, simpanan berjangka, tabungan lainnya, dan giro valas masing-masing tumbuh sebesar 2,6% (yoy), 3,0% (yoy), dan 0,3% (yoy).