Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk saat ini tengah mengerjakan dokumen terkait aksi korporasi akuisisi terhadap bank syariah.
On the process Kita udah sepakat, at least harga dengan calon tapi eksekusinya mungkin kita berharap CSPA-nya (perjanjian jual beli bersyarat) tahun ini, kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, usai menghadiri acara BUMN Learning Festival di Menara BTN, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Nixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas calon sebagai bagian dari proses kesepakatan tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan secara rinci dokumen apa saja yang dikerjakan.
Ada 2 dokumen diminta oleh pemilik yang kita lagi kerjakan dokumen itu. Saya gak boleh kasih tau dokumen nya. Tapi saya sedang meminta atau memproses 2 dokumen itu, ujarnya.
Ia memastikan bahwa transaksi itu akan terwujud setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan pihak terkait.
Mengenai jadwal RUPS maupun RUPSLB, BTN menyerahkan kkepada pemilik entitas terkait. Nixon berharap bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, selambatnya awal tahun 2025.
Mungkin transaksinya setelah adanya RUPS atau RUPS LB Terkait dengan akuisisi ini. Kapan RUPS RUPS LB kita serahin kepada pemilik atau pemerintah tapi kalau bisa sih selambat-lambatnya awal tahun lah ya, jelasnya.
Jika mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 12 tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (UUS), disebutkan bahwa bank wajib melakukan pemisahan atau spin off UUS paling lambat 2 tahun setelah publikasi keuangan yang menyatakan nilai aset UUS terkait telah mencapai 50 persen dari total aset induk atau menyentuh jumlah minimal Rp50 triliun.
Karena kan PUJK nya kami harus tertib di tahun depan November 2025. Jadi, kalau bisa kami belinya bisa kelar di awal tahun depan lalu setelah dibeli dimiliki dirapihin baru di spin off Kurang lebih di Juni atau Juli Jadi ada waktu 6 bulan mindahin barang Dari BTN ke BTN Syariah, pungkasnya.