Jakarta Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan keputusan akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) akan diambil saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan. Rencananya, RUPS itu akan dilaksanakan pada 14 Maret 2025 mendatang.
Diketahui, BTN dan BVIS telah menandatangani rencana akuisisi itu pada 15 Januari 2025 lalu. Ini jadi bagian rencana untuk spin-off BTN Syariah menjadi entitas badan usaha baru.
14 Maret, RUPS BTN ya, di situ diputus sekalian. Kalau tidak ada perubahan ya. Tapi kita merencanakan 14 Maret, kata Nixon, ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Rencananya, BTN akan mengeluarkan dana sekitar Rp 1,06 triliun untuk akuisisi tersebut. Nixon bilang, BVIS menyimpan investasi pada Surat Utang Negara (SUN) sekitar Rp 1 triliun.
(Harga akuisisi) Oh karena dia ada SUN-nya Rp 1 T di dalam, yang lainnya dikosongkan. Jadi ada modal Rp 1triliunan, SUN-nya Rp 1 triliunan, ucapnya.
Kita clean base, clean sheet namanya, yang ditinggalin cuma SBN, Surat Berharga Negara, government bonds, sama dengan equity-nya, kurang lebih Rp 1 triliun. Itu yang kita beli beserta PT-nya, cangkangnya. Tapi kreditnya, DPK-nya semua kita minta keluar, sambung Nixon.
Dia menerangkan, langkah ini jadi bagian spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah. Harapannya, proses itu ditargetkan rampung pada semester 1 2025 ini.
Itu kan beli vehicle-nya (BVIS), udah. Suruh kosongin, diambil dia. Ditinggalin cuma SBN sama equity. Baru masuk ke asetnya BTN Syariah, sekarang udah Rp 60 triliunan. Semua proses kita harapin bisa selesai. Kalau gak ada aral melintang ya, namanya juga rencana, di semester 1 2025, urainya.