Jakarta Di tengah gemuruh ombak yang menyapu pantai Nusa Penida, terdapat sekelompok nelayan dan petani rumput laut yang berjuang untuk menghidupi keluarga mereka. Ya, mereka pun tergabung dalam Klaster Usaha Rumput Laut Semaya yang telah lama mengandalkan hasil laut sebagai sumber utama pendapatan.
Menariknya, kini transaksi jual-beli para petani yang tergabung dalam klaster usaha tersebut sudah terdigitalisasi berkat BRI. Pasalnya, BRI menghadirkan BRImo untuk memudahkan setiap transaksi petani di sana.
BRI konsisten memberikan edukasi dan kemudahan dalam transaksi keuangan para petani melalui BRImo guna meningkatkan kapasitas produksi sebagian besar petani rumput laut. Selain itu, BRI juga memberikan dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Dengan apa yang dihadirkan BRI itu, salah satu anggota kluster usaha rumput laut Semaya, Wayan Sugiarta pun berterima kasih karena BRI selama ini telah memberi dukungan pemberdayaan sarana pendukung produksi seperti jaring dan tali sehingga sangat membantu kelompok meningkatkan kapasitas produksi rumput laut.
“Kalau transaksi jual belinya kita memakai BRImo dari pabrik juga baik itu juga eksportir kalau kita kirim transfer lewat BRImo, ujarnya.
Berbicara permodalan dari BRI itu sangat luar biasa sekali terus terang karena mengawali saya untuk melakukan satu usaha itu memang dibantu oleh BRI mangkannya saya sering bilang BRI itu orang tua kedua saya untuk membantu segala usaha saya,” jelas Wayan Sugarta.