Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk menerbitkan 38.144 sertifikat rumah. Targetnya, seluruh sertifikat rumah ini bisa selesai pada 2027.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan, sejak 2019 lalu BTN sudah menyelesaikan sedikitnya 80 ribu sertifikat rumah bermasalah. Sertifikat ini tak terbit karena ada ribuan pengembang atau developer nakal yang tak memberikan sertifikat rumah ke konsumen atau nasabah meski cicilan rumah telah lunas.
Nah sisa yang harus kami selesaikan sampai hari ini masih ada 38.144 sertifikat yang melibatkan masih 4.000 proyek rumah, ungkap Nixon dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Dia mengatakan, pada 2025 ini ditargetkan ada 15.000 sertifikat rumah yang diterbitkan. Kemudian, pada 2026 pun sebanyak 15.000 sertifikat rumah. Hingga akhirnya pada 2027 mendatang, sisa 38.144 sertifikat rumah itu telah terbit seluruhnya.
Dan kita harapkan di tahun ini bisa selesai kurang lebih 15.000 kami janji. Tahun depannya 15.000 sehingga di tahun 2027 akhir sisa-sisa ini kelar, tegas dia.
Jika dihitung, butuh waktu sekitar 3 tahun untuk merampungkan masalah tersebut. Nixon mengatakan, banyak jenis kasus yang ditemukan di lapangan sehingga butuh waktu lebih lama. Misalnya ada kaitannya dengan masalah hukum seperti sertifikat rumah ganda.
Kenapa ada yang cukup lama? teman-teman pasti nanya, karena memang ada yang sengketa hukum juga. Jadi ada double sertifikat, induknya, kemudian segala macam, tuturnya.
Nah ini case ini terjadi pada umumnya adalah di developer-developer yang tidak bertanggung jawab atau ada kerjasama dengan notaris yang juga bermasalah, sambung Nixon.