Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
BTN optimistis dapat mencatatkan kinerja lebih baik lagi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, menegaskan bahwa kontribusi BTN dalam pembiayaan perumahan memiliki dampak luas terhadap perekonomian. Sektor perumahan memberikan efek berantai ke 181 industri pendukung, seperti semen, batu bata, keramik, dan genteng. Selain itu, sektor ini mampu menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja setiap tahunnya.
Pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan BTN
Sepanjang 2024, BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun, tumbuh 7,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp333,69 triliun.
Kinerja ini didorong oleh meningkatnya permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), baik subsidi maupun non-subsidi.
- KPR Subsidi: Mencapai Rp173,84 triliun, meningkat 7,5% yoy dibandingkan tahun 2023.
- KPR Non-Subsidi: Bertumbuh 10,2% yoy menjadi Rp105,95 triliun pada akhir 2024.
Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Di sisi penghimpunan dana, BTN mencatat pertumbuhan DPK sebesar 9,1% yoy menjadi Rp381,67 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp349,93 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan dana murah atau CASA (current account saving account), yang kontribusinya mencapai 54,1% dari total DPK, naik dari 53,7% pada tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi dibandingkan industri perbankan yang hanya 4,48% yoy. Hal ini selaras dengan strategi perseroan dalam meningkatkan transaksi dana murah dari segmen ritel dan institusi, termasuk melalui digital banking,” jelas Ramon.