Jakarta Seiring dengan perkembangan teknologi digital seperti sekarang ini, fitur aksesibilitas menjadi salah satu yang penting untuk memastikan setiap orang bisa mengakses gadget yang digunakan dengan lebih mudah. Namun, masih banyak yang menganggap kalau fitur ini hanya diperlukan oleh pengguna disabilitas saja, namun kenyataannya tidak demikian. Faktanya, sebagian dari pengguna mungkin sudah bergantung pada fitur ini tanpa disadari sebelumnya.
Contoh sederhananya, pernahkah kamu mendengarkan pesan teks yang masuk lewat fitur text-to-speech sambil berkendara? Termasuk fitur voice command, seperti ketika meminta Siri atau Alexa untuk memperbesar volume lagu yang sedang diputar di smartphone.
Di sisi lain, perhatikan juga kapan waktunya menu yang satu ini sebaiknya dinonaktifkan. Pasalnya, fitur ini memungkinkan aplikasi atau pihak ketiga mengakses perangkat tanpa sepengetahuan pengguna. Hal ini tentunya perlu diwaspadai, terlebih ketika pengguna mengakses layanan mobile banking karena berpotensi disusupi oleh pelaku kejahatan siber yang merugikan masyarakat.
Salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi adalah Social Engineering, di mana penjahat siber memanfaatkan kelalaian pengguna untuk menginstal aplikasi (.APK) dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Misalnya, penipuan dengan modus link pengumuman hadiah palsu atau undangan pernikahan yang mendorong pengguna untuk mengunduh aplikasi yang berbahaya, yang kemudian digunakan untuk mencuri informasi dari layanan mobile banking pengguna.