Jakarta – Citi Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September mendatang.
Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengungkapkan, penurunan suku bunga ini hanya akan terjadi satu kali di sisa tahun 2024.
BACA JUGA: Citi Ditunjuk Jadi Joint Bookrunner di Penerbitan Sukuk Global Indonesia
Baca Juga
-
Citi Indonesia Catat Laba Bersih Rp 1,3 Triliun di Kuartal II 2024
-
AI Potensi Bikin Bank Cuan Rp 32,2 Kuadriliun di 2028
-
Berikut Bank Internasional Terbaik di Indonesia, Siapa Dia?
Kami memperkirakan suku bunga kebijakan BI yang 7 hari atau BI Rate akan mulai turun di bulan September tahun ini sebesar 25 basis poin, kata Helmi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Helmi meyebut, penurunan juga akan terjadi pada suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 12 bulan. Dia memproyeksi suku suku bunga SRBI untuk tenor 12 bulan akan turun lebih tajam dibandingkan suku bunga acuan BI.
Sebagai informasi, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 12 Juli 2024 tercatat masing-masing pada level 7,30 persen, 7,39 persen, dan 7,43 persen.
Kalau kita melihat yang terjadi ketika BI menaikkan suku bunga BI rate 7 hari baik pada bulan Oktober tahun lalu maupun pada bulan April tahun ini, yang terjadi adalah kurva operasi moneternya dibuat lebih curam, papar Helmi.
Perkiraan kita ketika suku bunga bergerak turun, maka yang akan terjadi adalah suku bunga SRBI nya yang akan lebih turun lebih banyak dibandingkan dengan suku bunga BI ratenya, lanjut dia.
Helmi juga mengungkapkan, penurunan suku bunga BI akan terjadi di bulan yang sama ketika The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps.
Perkiraan kami dengan asumsi bahwa The Fed menurunkan suku bunga ke arah 3,25 persen hingga pertengahan tahun depan, perkiraan kami BI rate akan bisa turun ke arah 5 persen dalam siklus penurunan suku bunga ini, imbuhnya.