Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik inisiatif pemerintah dalam meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang bertujuan untuk mendukung pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara lebih komprehensif.
Termasuk di dalamnya adalah bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI), yang diharapkan dapat meningkatkan investasi domestik serta memperkuat perekonomian nasional secara berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa OJK akan terus meningkatkan pengawasan terhadap ketiga bank BUMN ini setelah peluncuran BPI Danantara.
Menurutnya, pengawasan ini dilakukan guna memastikan bahwa pengelolaan bank BUMN tetap berjalan dengan prinsip tata kelola yang baik (good governance), kehati-hatian (prudence), serta manajemen risiko yang memadai. Semua langkah ini diambil dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Kinerja Solid
Ketiga bank BUMN yang kini berada di bawah pengelolaan BPI Danantara memiliki kinerja yang solid. Hal ini terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, laba bersih, serta kredit yang menunjukkan tren positif.
Ketiga bank BUMN yang dikonsolidasi oleh BPI Danantara memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif terhadap perekonomian, kata Dian dalam jawaban tertulisnya, Kamis (27/3/2025).
Kemudian, dilihat dari kualitas aset mereka juga terjaga dengan baik, permodalan yang kuat, dan likuiditas yang memadai. Oleh karena itu, prospek keberlanjutan kinerja dan fundamental mereka diperkirakan akan tetap terjaga dengan baik.
Tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Laba Bersih dan Kredit yang positif dengan kualitas aset bank yang terjaga baik, permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, sehingga sustainability kinerja ke depan dan fundamental yang sehat juga dapat diperkirakan terjaga dengan baik, ujarnya.