Jakarta – Harga emas dunia anjlok lebih dari 2% pada perdagangan hari Senin. Penurunan harga emas ini terbebani oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Selain itu, penurunan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh implikasi yang lebih luas dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS terhadap kebijakan fiskal dan pemotongan suku bunga.
BACA JUGA: Harga Bitcoin Melesat Tersengat Sentimen Donald Trump, Bagaimana Prospeknya?
BACA JUGA: Bos OJK Bilang Donald Trump Jadi Game Changer Industri Kripto
BACA JUGA: Donald Trump Jadi Presiden, Biaya Hidup di AS Bakal Makin Mahal
Baca Juga
-
VIDEO: Momen Presiden Prabowo Mengucapkan Selamat Kepada Presiden Terpilih Donald Trump
-
VIDEO: Obrolan Seru Prabowo dan Trump! Presiden RI Ucapkan Selamat atas Kemenangan Trump
-
Ramalan Baba Vanga, Prediksi Donald Trump Bakal Alami Sakit Keras hingga Tuli
Mengutip CNBC, Selasa (12/11/2024), harga emas di pasar spot turun 2,5% menjadi USD 2.617,96 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 2,9% lebih rendah pada USD 2.617,70 per ons.
Dengan indeks dolar AS naik 0,5% ke level tertinggi sejak awal Juli, emas menjadi kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang di luar dolar AS.
Minggu lalu, indeks dolar AS melonjak lebih dari 1,5% menjadi 105,44 setelah pengumuman kemenangan Donald Trump.
Perhatian pasar telah terfokus pada efek orde kedua sejak gelombang merah, kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.
Kemungkinan tarif diberlakukan relatif awal pada masa jabatan Trump dan permintaan dolar AS yang kuat yang ditimbulkannya. Dolar yang lebih kuat membebani harga emas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan karena hal itu juga terkait dengan meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menunda siklus pelonggarannya. jelas dia.