Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal perdagangan Jumat ini. Penguatan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal yaitu pelemahan dolar AS.
Pada Jumat (24/1/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta menguat 61 poin atau 0,37 persen menjadi 16.223 per dolar AS dari sebelumnya 16.284 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan kurs rupiah pada hari ini karena permintaan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan suku bunga di AS.
”Dolar AS tertekan oleh permintaan Trump agar suku bunga di AS segera diturunkan,” ungkapnya dikutip dari Antara.
Permintaan Presiden AS tersebut karena kebijakan pro ekonomi Trump membutuhkan dukungan suku bunga yang rendah.
Dalam hal ini, Lukman menyampaikan bahwa permintaan menurunkan suku bunga bukan wewenang Trump, tetapi bisa menjadi pertimbangan Federal Reserve (The Fed) ke depannya.
“Klaim pengangguran tinggi bisa juga disebabkan oleh kebakaran di LA (Los Angeles) beberapa waktu lalu,” kata Lukman
Melihat sentimen dalam negeri, revisi kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) disebut tetap akan mendukung rupiah dalam jangka panjang
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, dia memperkirakan kurs rupiah berkisar 16.150 per dolar AS-16.300 per dolar AS.