Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah kekhawatiran investor akan kebijakan Presiden Terpilih AS Donald Trump.Â
Pada Selasa (12/11/2024), nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka turun 62 poin atau 0,40 persen menjadi 15.752 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.690 per dolar AS.
Analis mata uang Lukman Leong memperkirakan, rupiah melemah di tengah kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan oleh kekuatiran investor seputar kebijakan tarif Trump, kata Lukman dikutip dari Antara.Â
Lukman menuturkan pengaruh kebijakan tarif Trump lebih ke global, terutama ke China yang mungkin akan terdampak tarif yang lebih agresif.
Dampak lain adalah ke AS sendiri, yaitu kenaikan harga dan inflasi, sehingga tingkat suku bunga akan lebih tinggi, ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran 15.650 per dolar AS sampai dengan 15.800 per dolar AS.
Ramalan Sri Mulyani
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati prediksi rupiah akan melemah seiring indeks dolarAS makin menguat setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden AS.
Sri Mulyani menilai, kemenangan Donald Trump berdampak signifikan terhadap pasar keuangan global. Sri Mulyani menuturkan, nilai tukar Rupiah sempat menguat hingga bulan Oktober 2024, bahkan mencapai 15.200 per dolar AS.