Jakarta – Euro melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), setelah data inflasi Jerman menyebabkan investor meningkatkan taruhan mereka pada siklus pelonggaran suku bunga Bank Sentral Eropa.
Inflasi Jerman turun di enam wilayah penting negara itu pada bulan Agustus.
Angka inflasi negara Eropa lainnya, yakni Spanyol juga turun ke laju paling lambat dalam setahun.
Mengutip Channel News Asia, Kamis (29/8/2024) Euro turun 0,4 persen terhadap Dolar AS menjadi USD 1,1077, setelah diperdagangkan pada USD 1,1128 sebelum angka inflasi Jerman.Â
Pasar kini memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga hingga 67 basis poin pada tahun 2024, dari sekitar 63 bps sebelum data tersebut.Â
Investor kini menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari Jumat, yang merupakan salah satu ukuran inflasi Federal Reserve untuk memberikan petunjuk tentang prospek suku bunga.
Mereka juga bersikap hati-hati terhadap mata uang tunggal menjelang pemilihan umum di tiga negara bagian timur Jerman yaitu di Thuringia, Saxony, dan Brandenburg di mana satu partai sayap kanan dan partai sayap kiri ekonomi memperoleh suara antara 40 persen dan 50 persen.
Thuringia dan Saxony akan memberikan suara pada 1 September mendatang, dan Brandenburg akan menyusul pada tanggal 22 September.
Hasil dari Thuringia mungkin menjadi kejutan negatif bagi pengamat Euro, yang cenderung peka terhadap perkembangan politik yang menunjukkan prospek politik yang tidak pasti di benua itu, kata Thierry Wizman, ahli strategi valas dan suku bunga global di Macquarie.Â