Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp158,60 triliun kepada 3,4 juta debitur hingga akhir Oktober 2024. Selain itu, BRI pun terus membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengusulkan skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2025 dibagi dua, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Ia menyebut, skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.
“KUR harus mulai berbeda skemanya dan menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” ujarnya.
Supari mengungkapkan, berdasarkan pengalaman BRI dalam menyalurkan KUR, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. Ia mengatakan, mayoritas peminjam KUR Mikro menarik pinjaman di kisaran Rp30 juta hingga Rp40 juta.
“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” ungkapnya.