Jakarta Di pusaran tekanan ekonomi global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik serta tantangan likuiditas di sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tetap menunjukkan kinerja keuangan yang stabil dengan fondasi yang kuat.
Resiliensi kinerja BRI didorong oleh seluruh layanan operasional perbankan yang berjalan dengan lancar dan aman. Alhasil, nasabah mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan transaksi perbankan BRI.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan kinerja positif BRI didukung oleh penerapan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Seperti layaknya bank swasta, BRI juga turut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Di samping itu, BRI juga menjadi bank yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia. Partisipasi dan tata Kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Seperti diketahui pada 12 Februari 2025 lalu, BRI telah mengumumkan capaian kinerja keuangannya. Sepanjang tahun 2024 BRI berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp60,64 triliun.
Adapun total aset BRI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp1.992,98 triliun atau tumbuh 1,42% secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas dengan tetap berfokus pada UMKM.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97% yoy dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif. Penyaluran kredit BRI tersebut didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun.