Jakarta – Harga emas anjlok kurang lebih 3% pada perdagangan hari Senin, mengakhiri reli lima sesi ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Pelemahan harga emas sini terjadi karena adanya laporan tentang Israel yang hampir mencapai kersepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah.
Selain itu, penurunan harga emas ini juga karena sentimen penunjukan Scott Bessent oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump sebagai Menteri Keuangan AS memperburuk daya tarik logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.
BACA JUGA: Siapkan Tokenisasi Emas, Pegadaian Koordinasi dengan OJK
BACA JUGA: Harga Emas Antam Terbang Rp 21 Ribu Hari Ini 23 November 2024, Cek Daftar Lengkapnya
Baca Juga
-
Lebih Murah, Cek Harga Emas Antam Hari Ini 25 November 2024
-
Prediksi Harga Emas di Minggu Terakhir November 2024, Turun atau Makin Mahal?
-
Harga Emas Antam Hari Ini 24 November 2024 Ukuran 1 Gram hingga 1 Kg
Mengutip CNBC, Selasa (26/11/2024), harga emas spot turun 3,4% menjadi USD 2.619,43 per ons, persentase penurunan harian terbesar sejak 6 November. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 3,4% menjadi USD 2.620,8.
Analis komoditas TD Securities Daniel Ghali menjelaskan, harga emas siap untuk aksi jual karena kelelahan membeli setelah reli minggu lalu. Penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan semakin mengurangi sebagian premi risiko yang terkait dengan AS.
“Dan terlebih lagi, laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui persyaratan perjanjian untuk mengakhiri konflik Israel dan Hizbullah telah mendorong harga emas lebih jauh (lebih rendah).” jelasd dia.
Emas secara tradisional dipandang sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan geopolitik seperti perang konvensional atau perang dagang.
Sedankan analis UBS Giovanni Staunovo menjelaskan, beberapa pelaku pasar melihat Bessent kurang negatif untuk perang dagang,