Jakarta Harga emas mengalami penurunan pada Senin, setelah reli bersejarah yang dipicu oleh pelonggaran kebijakan moneter AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Reli ini menempatkan harga emas batangan di jalur menuju kuartal terbaiknya sejak 2020.
Dikutip dari CNBC, Selasa (1/10/2024), harga emas spot turun 1,2% menjadi USD 2.626,95 per ons. Futures emas AS turun 0,7% menjadi USD 2.649,2.
BACA JUGA: Sedap, Harga Emas Diprediksi Bakal Sentuh Rekor Lagi
BACA JUGA: Meramal Harga Emas Batangan Minggu Ini, Makin Mahal atau Murah?
Baca Juga
-
Siap-Siap, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal Lagi Minggu Ini
-
Harga Emas Dunia Turun dari Level Tertinggi, Sekarang Dibandrol Segini
-
Harga Emas Dunia Tinggalkan Level Termahal, Saatnya Beli?
Harga emas telah naik 13% sejauh kuartal ini, yang menjadikannya kuartal terbaik sejak awal 2020, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa USD 2.685,42 pada Kamis lalu, didorong oleh pemotongan suku bunga setengah persen oleh Federal Reserve AS dan peningkatan ketegangan di Timur Tengah.
Ada kemungkinan pergeseran dari logam mulia ke saham, tetapi saya tidak berpikir itu akan bertahan lama… tren emas jelas masih naik, kata Peter A. Grant, Wakil Presiden dan Strategis Logam Senior di Zaner Metals.
Aksi Ambil Untung
Analis mengatakan bahwa kenaikan emas tertahan oleh aksi ambil untung dan lonjakan saham-saham China.
Ketika selera risiko meningkat, investor umumnya menjauh dari emas sebagai aset safe-haven. Namun, kenaikan harga emas baru-baru ini terjadi bersamaan dengan kenaikan saham, terutama setelah pemotongan suku bunga besar oleh The Fed, karena suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan hasil (zero-yield bullion).