Jakarta – Harga emas dunia melonjak ke level USD 2.600 pada perdagangan hari Jumat. Ini adalah pertamakalinya harga emas menembus angka psikologis tersebut.
Kenaikan harga emas ini memperpanjang reli yang tengah berjalan yang didorong oleh taruhan untuk pemangkasan suku bunga AS lebih lanjut. Selain itu, harga emas juga didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
BACA JUGA: Harga Emas Makin Berkilau Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Turun dari Level Tertinggi, Sekarang Dibandrol Segini
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi
BACA JUGA: Harga Emas Turun Usai Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal Sabtu 21 September 2024, Cek Rinciannya!
-
Kejagung Kembali Periksa Pejabat UBPP LM Antam terkait Kasus Korupsi Impor Emas
-
Harga Emas Antam Naik Rp 13 Ribu Hari Ini 20 September 2024, Tengok Rinciannya
Dikutip dari CNBC, Sabtu (21/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.593,80 per ons, sementara harga emas berjangka AS naik 1,2% menjadi USD 2.646,30.
Reli terbaru harga emas batangan mendapat dorongan setelah Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) memulai siklus pelonggaran agresif pada hari Rabu dengan pengurangan setengah poin persentase. Penurunan suku bunga Fed ini menambah daya tarik emas, yang tidak memberikan keuntungan bunga.
Harga aset safe haven telah naik 26% pada 2024, kenaikan tahunan terbesar 2010, karena investor juga berusaha untuk melindungi diri dari ketidakpastian yang dipicu oleh konflik berkepanjangan di Timur Tengah dan di tempat lain.
Para analis melihat bahwa reli harga emas hingga terus menerus mencetak rekor berpotensi untuk mengalami koreksi.
Jelas, masih ada beberapa aktivitas pembelian yang terkait dengan keputusan Fed untuk memulai siklus pelonggaran dengan pemangkasan besar, kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.
Namun Ghali menambahkan, sumber aktivitas pembelian aset emas ini masih di luar radar mengingat arus masuk ETF atau dana yang diperdagangkan di bursa relatif marjinal dan pembeli Asia masih melakukan aksi mogok membeli.
Semua tanda ini berpotensi masuk posisi ekstrem, jelasnya.
Reli harga emas hingga memecahkan rekor ini telah mengikis permintaan ritel di konsumen utama China dan India.
Hal itu tidak boleh berlangsung selamanya, kata Commerzbank dalam sebuah catatan kepada klien mereka.
Mengutip ekspektasi pemangkasan suku bunga hanya 25 basis poin masing-masing pada dua pertemuan Fed berikutnya.