Jakarta – Harga emas berpeluang naik pada perdagangan pekan ini. Potensi kenaikan harga emas dinilai akan didorong dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah tetapi dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dapat bebani harga emas.
Mengutip Kitco, Senin (14/10/2024), berdasarkan survei emas mingguan Kitco menunjukkan hanya sebagian kecil pengamat yang berharap kenaikan harga emas. Sedangkan mayoritas investor optimistis terhadap harga emas meski harga emas terus melemah dalam minggu ketiga berturut-turut.
BACA JUGA: Cek Daftar Lengkap Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Oktober 2024
BACA JUGA: Harga Emas Antam Naik Rp 14.000 Hari Ini 12 Oktober 2024, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA: Harga Emas Kembali Perkasa Tersengat Sentimen Inflasi AS
BACA JUGA: Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 8.000, Tengok Daftar Rinciannya
Baca Juga
-
Harga Emas Tertahan Reli Dolar AS
-
Berapa Harga Emas Antam Hari Ini? Cek Rinciannya 13 Oktober 2024
-
Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Investasi Emas?
Pada pekan ini, 15 analis berpartisipasi dalam survei emas mingguan Kitco, dan hanya sedikit analis yang melihat harga emas naik dalam jangka pendek. Sekitar tujuh analis atau 47 persen berharap harga emas menguat pada pekan ini. Sedangkan dua analis prediksi, harga emas akan merosot. Sedangkan enam analis atau mewakiliki 40 persen cenderung netral dalam jangka pendek.
Sedangkan 157 pelaku pasar ikut dalam polling online Kitco. Mayoritas pelaku pasar di wall street optimistis kenaikan harga emas. 88 pelaku pasar ritel atau 56 persen melihat harga emas akan naik pekan ini. Sedangkan 43 pelaku pasar atau 27 persen melihat harga emas berpotensi melemah. Sedangkan 26 pelaku pasar atau mewakili 17 persen melihat harga emas cenderung sideways.
Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler menuturkan, harga emas bertahan di puncak dengan dekati level support USD 2.600.
Emas melambung ke posisi USD 2.650 setelah producer price index (PPI) AS, tetapi saya pikir itu saja, dan kita dapat melihat pengujian ulang di USD 2.600, dan mungkin area USD 2.580,” kata dia.
Ia menambahkan, ketegangan Timur Tengah juga mendukung pergerakan harga emas. “Tetapi suku bunga yang tinggi dan dolar AS yang menguat dapat bebani harga emas,” kata dia.