Jakarta – Harga emas kembali cerah pada perdagangan hari ini. Harga emas menguat di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada September. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik tidak memberikan tekanan yang besar ke harga emas.
analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, indikator teknis yang saat ini terbentuk menunjukkan bahwa harga emas akan terus melanjutkan tren utamanya, yaitu bullish. Kombinasi indikator Moving Average yang diperhatikan Nugraha menunjukkan bahwa momentum kenaikan masih kuat, dengan proyeksi harga emas berpotensi naik hingga mencapai USD 2.430 per troy ounce.
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Makin Murah Imbas Penguatan Dolar AS
BACA JUGA: Timur Tengah Kembali Memanas, Harga Emas Diproyeksi Bullish
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini 28 Agustus 2024, Anjlok Parah!
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini 30 Agustus 2024 Lebih Mahal, Cek Daftar Lengkapnya
-
Harga Emas Melesat Tersengat Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 29 Agustus 2024, Semua Makin Mahal
Namun, ada juga risiko penurunan jika momentum gagal dipertahankan. Dalam skenario ini, harga emas dapat terkoreksi hingga level USD 2.508, jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).
Selain analisis teknis, harga emas juga didukung oleh sejumlah data fundamental yang positif. Emas diperdagangkan lebih tinggi di kisaran USD 2.510 per troy ounce pada hari Jumat (30/8/2024), terdorong oleh data yang menunjukkan peningkatan permintaan dari China pada bulan Juli, kenaikan pertama sejak Maret 2024.
Kenaikan ini memberikan sinyal positif terhadap permintaan global emas, yang kemungkinan besar akan menjaga harga tetap stabil atau bahkan lebih tinggi dalam jangka pendek.
Namun, kondisi pasar keuangan di Asia pada hari Jumat bisa bergejolak, mengingat para investor di kawasan tersebut berharap untuk menutup bulan Agustus dengan performa yang baik, meskipun dihadapkan pada kalender ekonomi yang padat dengan berbagai rilis data penting.