Jakarta Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa karena beberapa faktor, termasuk permintaan aset safe-haven yang dipicu oleh ketidakpastian pemilu AS dan perang di Timur Tengah. Selain itu, yang mempengaruhi harga emas lainnya juga ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut yang memperkuat lonjakan harga emas.
Dikutip dari CNBC, Rabu (23/10/2024), harga emas spot naik 0,7% menjadi USD 2.739,81 per ounce setelah mencapai rekor USD 2.744,08 sebelumnya dalam sesi perdagangan. Kontrak berjangka emas AS naik 0,6% menjadi $2.754,30.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Gagal Cetak Rekor Lagi, Simak Rinciannya Hari Ini Selasa 22 Oktober 2024
BACA JUGA: Usai Cetak Rekor Tertinggi sepanjang Masa, Harga Emas Rehat Sejenak
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 6.000 Segram, Simak Daftarnya
-
Dolar AS Menguat, Harga Emas Dunia Jatuh 1%
-
Harga Emas Antam Tembus Tertinggi Sepanjang Masa, Berikut Daftarnya
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah naik lebih dari 32% tahun ini, mencapai beberapa rekor tertinggi. Suku bunga yang lebih rendah juga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi.
Tensi geopolitik tetap menjadi penggerak utama… Dua minggu sebelum pemilu AS, persaingan tampaknya masih sangat ketat, sehingga ketidakpastian politik yang cukup besar juga mendorong minat terhadap emas sebagai aset safe haven, kata Peter A. Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
“Jika situasi di Timur Tengah semakin memanas, kita bisa melihat harga emas mencapai USD 3.000 sebelum akhir tahun, tetapi saya lebih condong ke kuartal pertama,” kata Grant, menambahkan bahwa jalur pelonggaran yang diambil oleh banyak bank sentral besar juga menjadi faktor pendorong reli ini.
Survey Pilpres AS
Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, memimpin tipis dengan perolehan suara 46% dibandingkan 43% dari mantan Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menurut survei Reuters/Ipsos.
“Peluang kemenangan yang semakin menyempit antara kandidat presiden dari Demokrat dan Republik sejak Kamala Harris menjadi calon dari Demokrat telah menciptakan ketidakpastian hasil, yang mendukung kenaikan harga emas,” kata analis di BNP Paribas dalam sebuah catatan.