Jakarta Harga emas bersiap untuk lonjakan tahunan sebesar lebih dari 26%, kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 2010. Lonjakan harga emas dunia ini didorong oleh permintaan akan aset safe-haven dan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), meskipun suasana dapat berubah menjadi lebih hati-hati tergantung pada perubahan kebijakan di bawah kepemimpinan Donald Trump yang kedua. .
Dikutip dari CNBC, Rabu (1/1/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2,622.85 per ounce dan harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi USD 2,638.10.
BACA JUGA: Meramal Harga Emas 2025, Makin Mahal atau Lebih Murah?
BACA JUGA: Koreksi Bitcoin, Peluang atau Akhir Euforia?
BACA JUGA: IHSG Bergerak Bervariasi, Analis Sebut Tekanan Sudah Mulai Terbatas
BACA JUGA: Jelang Libur Natal, Harga Emas Loyo
Baca Juga
-
Sentimen Global Bebani Laju IHSG Sepanjang 2024
-
Sentimen The Fed hingga Geopolitik Bebani Rupiah Memasuki 2025
-
Harga Emas Melambung Setelah Libur Natal 2024, Apa Saja Sentimennya?
Pembelian bank sentral yang kuat, ketidakpastian geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter mendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven yang memecahkan rekor pada tahun 2024, mendorongnya ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2,790.15 pada 31 Oktober lalu.
Para analis memperkirakan faktor-faktor yang mendukung harga emas pada tahun 2024 akan bertahan hingga tahun 2025, meskipun mereka juga menyebutkan potensi hambatan dari kebijakan Trump yang dapat memicu inflasi dan memperlambat penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
“Harga emas berada dalam pasar bullish sekuler, namun arah pergerakannya tidak akan searah pada tahun 2025 seperti pada tahun 2024,” kata Kepala Strategi logam di MKS PAMP SA, Nicky Shiels.
“Puncak ketakutan politik sudah berlalu setelah kemenangan Trump yang menentukan… Tren pembelian Bank Sentral akan berlanjut dengan kecepatan yang sama pada tahun 2025, namun aliran dana akan tetap lebih hati-hati mengingat ancaman tarif Trump terhadap negara-negara yang dianggap aktif melakukan de-dolarisasi, lanjut dia.
Harga emas batangan tumbuh subur di lingkungan suku bunga rendah, bertindak sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan geopolitik. Reli kehilangan momentum pada bulan November karena dolar menguat karena euforia Trump.