Jakarta – Harga emas naik pada perdagangan Jumat dan berada di jalur untuk kenaikan minggu keenam berturut-turut. Kenaikan harga emas ini didorong olehmeningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.Investor saat ini lebih memilih mencari perlindungan dalam aset safe haven.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (8/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 2.862,56 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.888,90 per ons.
BACA JUGA: Unik dan Inovatif, Solusi bagi Pemilik Emas Lama tanpa Surat
BACA JUGA: 2 Faktor Ini Jadi Pendorong Harga Emas Naik di 2025
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Diramal Sentuh USD 2.950 di 2025
Baca Juga
-
Produksi Emas, Tembaga dan Nikel MDKA Sesuai Target, Ini Rinciannya
-
Usai Cetak Rekor Termahal sepanjang Sejarah, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Rp 10.000
-
Harga Emas Tumbang Usai Cetak Rekor Termahal sepanjang Sejarah
Fokus utama pasar emas terus menjadi ketidakpastian terkait kebijakan tarif Trump, kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
Awal minggu ini, Presiden AS Donald Trump memulai perang dagang. Ia menindaklanjuti ancamannya untuk mengenakan bea masuk pada Tiongkok. Sementara itu, Trump memberi Meksiko dan Kanada penangguhan selama satu bulan.
Emas, yang dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, naik ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.882,16 per ons pada hari Rabu di tengah kekhawatiran perang dagang.
Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan ekonomi AS menambah 143.000 lapangan kerja pada bulan Januari. Angka ini di bawah prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikannya di kisaran 170.000 lapangan kerja.
Sedangkan tingkat pengangguran berada di angka 4%, dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 4,1%.