Jakarta Harga emas memangkas kenaikan pada perdagangan Kamis (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia naik tipis karena dolar dan imbal hasil Treasury naik setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari perkiraan yang dapat memengaruhi besarnya penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Dikutip dari CNBC, Jumat (16/8/2024) harga emas dunia di pasar spot naik tipis 0,3% menjadi USD 2.455,79, setelah naik sebanyak 0,9% di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD 2.493,6.
BACA JUGA: Harga Emas Nyaris Sentuh Rekor Termahal Sepanjang Sejarah
BACA JUGA: Harga Emas Antam Terbang Rp 18.000 per Gram, Bagaimana Pegadaian?
BACA JUGA: Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 per Gram, Sekarang Dibanderol Segini
Baca Juga
-
Cek Harga Emas Antam Hari Ini 15 Agustus 2024, Semuanya Lebih Murah
-
Harga Emas Batangan Hari Ini Anjlok 1%, Siap-Siap Beli
-
Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg Hari ini 14 Agustus 2024
“Penjualan eceran yang begitu positif menunjukkan ekonomi kuat dan itu telah membalikkan pasar, dan dolar mendapatkan kembali sebagian kekuatannya dan emas kehilangan sebagian kilaunya,” kata Presiden Pasar Dunia EverBank Chris Gaffney.
Penjualan ritel AS meningkat 1,0% bulan lalu setelah penurunan 0,2% yang direvisi turun pada bulan Juni, kata Biro Sensus Departemen Perdagangan.
Secara terpisah, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran mencapai 227.000 untuk per 10 Agustus, dibandingkan dengan perkiraan 235.000.
Menyusul data AS, kurs dolar naik 0,4% terhadap para pesaingnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil acuan Treasury 10-tahun juga melonjak.
Penurunan Suku Bunga
Sementara itu, dua pejabat Fed pada hari Kamis mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan, membalikkan skeptisisme mereka sebelumnya tentang penurunan biaya pinjaman terlalu cepat.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 100% untuk pemangkasan suku bunga AS pada bulan September. Namun, data yang kuat telah menyingkirkan pemangkasan 50 basis poin.
Kondisi suku bunga rendah cenderung mendongkrak daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. “Ketidakpastian politik akan terus berdampak positif pada harga emas, tetapi juga akan menambah volatilitas,” kata Mitra Pengelola CPM Group, Jeffrey Christian.