Jakarta Harga emas safe-haven mengalami kenaikan pada Rabu, didorong oleh ketidakpastian kebijakan tarif dan laporan inflasi yang lebih rendah, yang mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.
Dikutip dari CNBC, Kamis (13/3/2025), harga emas spot naik 0,7% menjadi USD 2.935,59 per ons pada pukul 02:32 p.m. ET (1832 GMT), sementara kontrak emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi di USD 2.946,80.
BACA JUGA: Harga Emas Stabil, Investor Cermati Data Ekonomi AS
BACA JUGA: Arah Kebijakan Bank Indonesia Terkait Suku Bunga Bayangi Pasar
BACA JUGA: Bank Indonesia: Penurunan Bunga Kredit Perlu Waktu 6 Bulan
Baca Juga
-
Harga Emas Hari Ini Makin Mahal
-
Harga Emas Menggila, Nyaris Cetak Rekor Termahal Lagi
-
IHSG Terjun ke Level 6.300 Jelang Ramadan, BEI Ungkap Penyebabnya
Peluang Pemangkasan Suku Bunga
“Masih ada kekhawatiran terkait kebijakan tarif yang bisa memicu inflasi,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS meningkat 0,2% bulan lalu setelah naik 0,5% pada Januari. Namun, perbaikan ini kemungkinan hanya bersifat sementara mengingat tarif impor yang lebih agresif dapat meningkatkan harga barang dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi yang lebih rendah dapat memberi The Fed lebih banyak ruang untuk memangkas suku bunga, tambah Melek.
Tahun lalu, Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin. Pasar keuangan memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Juni karena prospek ekonomi yang memburuk, setelah sempat menghentikan pemangkasan pada Januari.
Harga emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan sering dianggap sebagai investasi aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.