Jakarta – Harga emas turun pada perdagangan hari Senin karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat dan data tenaga kerja AS baru baru ini juga membaik.
Hal ini menjadi pendorong investor untuk mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral AS pada November 2024.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hampir Sentuh Rekor Tertinggi
BACA JUGA: Ini Untungnya Investasi Emas
BACA JUGA: Harga Emas Tertekan Data AS, Potensi Koreksi Masih Besar
BACA JUGA: Harga Emas Antam Merosot Rp 4.000 Hari Ini 7 Oktober 2024, Cek Daftar Lengkapnya
Baca Juga
-
Harga Emas Hari Ini Jatuh ke Level Terendah, Ada Apa?
-
Jual Emas, BCA Syariah Percayakan ke Produk Antam
-
Ini Keunggulan Emas Buat Jadi Instrumen Investasi
Mengutip CNBC, Selasa (8/8/2024), Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.640,74 per ons, dari rekor tertinggi USD 2.685,42 yang dicapai pada 26 September.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi USD 2.660 per ons.
Dolar AS terus bertahan pada level tertingginya dalam tujuh minggu, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Penguatan dolar adalah hambatan jangka pendek saat ini yang mencegah emas mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, kata Wakil Presiden dan analis senior Zaner Metals, Peter A. Grant.
“Saya masih melihat potensi jangka pendek ke USD 2.700 dan tujuan jangka panjang di USD 3.000 tetap valid karena permintaan safe haven dari ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik saat kita semakin dekat dengan pemilihan umum AS.” kata dia.
Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dan cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Para pelaku pasar sekarang melihat kemungkinan 84% bahwa Fed akan memangkas suku bunga hanya seperempat poin persentase bulan depan setelah laporan ketenagakerjaan AS minggu lalu memperkuat keyakinan bahwa ekonomi tidak mungkin membutuhkan Fed untuk memberikan pemotongan suku bunga yang besar selama sisa tahun ini.
Pelaku pasar sekarang akan menunggu risalah rapat kebijakan terakhir Fed, dan data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS minggu ini.
China Borong Emas
Di tempat lain, bank sentral Tiongkok menahan diri untuk membeli emas untuk cadangannya selama lima bulan berturut-turut pada September.
Analis IG Yeap Jun Rong mengatakan, dengan harga emas yang mendekati rekor tertinggi, Tiongkok mungkin menahan diri untuk tidak melakukan akumulasi lebih lanjut dalam jangka pendek, tetapi tren yang lebih luas untuk membeli logam mulia dapat terus berlanjut.