Jakarta – Harga emas dunia naik pada perdagangan hari Senin karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Saat ini investor tengah menanti rincian lebih lanjut tentang rencana aturan tarif dari Presiden AS Donald Trump, yang dapat memicu perang dagang.
Mengutip CNBC, Selasa (18/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 2.899,73 per ons pada pukul 03.13 GMT. Harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD 2.942,70 pada 11 Februari.
BACA JUGA: Intip Harga Emas Antam Hari Ini 17 Februari 2025!
BACA JUGA: Ini Prediksi Harga Emas di Pekan ke-3 Februari 2025, Naik atau Turun?
BACA JUGA: Berapa Harga Emas Antam Hari Ini? Cek Daftarnya 16 Februari 2025
Baca Juga
-
Presiden Prabowo Bakal Luncurkan Bank Emas 26 Februari 2025
-
Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia pada 26 Februari 2025
-
Hati-hati, Harga Emas Berpotensi Turun hingga USD 2.880
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.912,50 per ons.
Indeks dolar AS yang merupakan alat yang mengukur nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya, berada di dekat level terendah dua bulan karena para pelaku pasar menilai data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan baru-baru ini.
Dolar AS yang melemah membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Perang TarifÂ
Analis senior OANDA untuk Asia Pasifik Kelvin Wong menjelaskan, pelemahan dolar AS dan ketidakpastian mengenai bagaimana Presiden Trump akan mengenakan kebijakan tarif kepada mitra dagang utama menjadi pendukung kenaikan harga emas.
Pada Jumat lalu, Donald Trump masih berpegang teguh pada janjinya untuk menerapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor yang merugikan AS, Trump berencana untuk memberikan pungutan tarif impor mobil tinggi dan akan segera diberlakukan pada 2 April.
Perundingan Rusia
Sementara itu, pejabat senior pemerintahan Trump akan memulai perundingan damai dengan negosiator Rusia dan Ukraina di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.
Jika perundingan antara pejabat AS dan Rusia meningkatkan peluang tercapainya kesepakatan damai yang mengakhiri perang, permintaan pembelian aset safe haven dapat berkurang, yang dapat menyebabkan emas kehilangan sebagian dorongannya, kata kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer.
Namun dengan pembicaraan tarif dan inflasi yang masih menjadi kekhawatiran bagi investor, emas masih dapat menguat meskipun arus aset safe haven surut. tambah dia.
Emas batangan dipandang sebagai lindung nilai tradisional terhadap kenaikan harga dan ketidakpastian geopolitik.