Jakarta Harga emas naik menuju rekor tertinggi pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia didorong oleh melemahnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral utama, dengan dukungan tambahan terhadap aset safe haven dari konflik geopolitik yang sedang berlangsung.
Dikutip dari CNBC, Kamis (17/8/2024), harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.676,03 per ons, mendekati rekor tertinggi USD 2.685,42 yang dicapai pada 26 September. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.692,60.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Naik jadi Rp 1,49 Juta per Gram
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Melesat Lagi, Ada Apa?
BACA JUGA: Pegadaian Tawarkan Konsinyasi Emas di Galeri 24, Intip Keuntungannya
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 7.000 Hari Ini 18 Oktober 2024, Cek Rinciannya
-
Lagi, Harga Emas Tembus Rekor Termahal Hari Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melejit, Cek di Sini
Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada bulan November menguat, data inflasi yang lebih lemah di Eropa dan Inggris telah meningkatkan ekspektasi pelonggaran ECB dan BoE yang lebih agresif, yang mengarah pada imbal hasil yang lebih rendah secara umum yang telah mengangkat emas,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Zaner Metals, Peter A. Grant.
“Bahkan ada peluang kecil bahwa kita bisa melihat angka mendekati USD 3.000, dan itu mungkin lebih dari target kuartal I 2025,” kata Grant.
Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu, membuat emas lebih menarik karena cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.
Pedagang saat ini melihat sekitar 96% peluang penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan November..
Bank Sentral Eropa tampaknya akan memangkas suku bunga lagi pada hari Kamis, sementara penurunan inflasi Inggris mengindikasikan pemangkasan suku bunga bulan depan oleh Bank of England.
Penggerak utama kenaikan emas meliputi risiko ketidakstabilan fiskal, daya tarik safe haven, ketegangan geopolitik, de-dolarisasi, ketidakpastian pemilihan Presiden AS, dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral, kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
Delegasi pada pertemuan tahunan London Bullion Market Association meramalkan harga emas akan naik menjadi USD 2.941 selama 12 bulan ke depan dan harga perak akan melonjak menjadi USD 45 per ons.
Senada dengan harga emas, harga perak spot menguat sekitar 1% menjadi USD 31,77. Harga platinum naik 1,3% menjadi USD 996,55 dan harga paladium naik 1% menjadi USD 1.019,00.