Jakarta – Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan pada Kamis, 16 Januari 2025. Harga emas melambung setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru menekan imbal hasil obligasi seiring pembacaan inflasi inti yang melemah pekan ini.
Hal tersebut meningkatkan taruhan untuk kebijakan the Federal Reserve (the Fed) yang lebih dovish. Harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 2.718 per ounce, mencapai level tertinggi sejak 12 Desember. Harga emas berjangka AS menguat 1,1 persen menjadi USD 2.748,60, demikian seperti dikutip dari CNBC, Jumat (17/1/2025).
BACA JUGA: Tips Beli Emas: Panduan Lengkap untuk Investasi yang Menguntungkan
BACA JUGA: Harga Emas Antam Cetak Termahal Sepanjang Sejarah, Cek Daftarnya di Sini
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Naik, Imbas Pelemahan Dolar AS
BACA JUGA: Menteri PPPA Ingatkan Soal Koin Jagat, Harga Emas Terus Naik
Baca Juga
-
Harga Emas Melemah Terbatas Sambut Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Pecah Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah
-
Sempat Anjlok, Harga Emas Antam Kini Naik Rp 13.000 per Gram
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara naik menjadi 217.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir pada 11 Januari, demikian disampaikan Departemen Tenaga Kerja. Sementara itu, berdasarkan jajak pendapat Reuters prediksi 210.000 klaim.
“Klaim pengangguran awal lebih dari yang diharapkan, sehingga menandakan beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja,” ujar Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.
Ia melihat imbal hasil obligasi AS yang turun membuat daya tarik emas kembali bergairah. Adapun imbal hasil obligasi AS diperdagangkan mendekati level terendah dalam satu minggu setelah data penjualan ritel, klaim pengangguran dan harga impor.
Pada Rabu, harga emas juga menguat setelah data menunjukkan inflasi inti AS naik 0,2 persen pada Desember setelah menguat 0,3 persen selama empat bulan berturut-turut, yang juga memberikan harapan untuk pelonggaran kebijakan moneter.
Pasar sekarang prediksi the Federal Reserve (the Fed) akan memberikan penurunan suku bunga 37 basis poin (bps) pada akhir tahun, dibandingkan 31 bps sebelum data inflasi.
Adapun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapo suku bunga yang lebih tinggi membuat daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.