Jakarta – Harga emas melemah pada perdagangan Jumat, 17 Januari 2025. Namun, harga emas tetap berada di jalur kenaikan mingguan. Pergerakan harga emas tersebut dipengaruhi ketidakpastian seputar kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan datang.
Selain itu, pelaku pasar juga bertaruh untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Hal itu membawa harga emas batangan berada di atas level kunci USD 2.700.
BACA JUGA: Tips Beli Emas: Panduan Lengkap untuk Investasi yang Menguntungkan
BACA JUGA: Harga Emas Antam Cetak Termahal Sepanjang Sejarah, Cek Daftarnya di Sini
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Naik, Imbas Pelemahan Dolar AS
BACA JUGA: Menteri PPPA Ingatkan Soal Koin Jagat, Harga Emas Terus Naik
Baca Juga
-
Pecah Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah
-
Harga Emas Melambung Setelah Imbal Hasil Obligasi AS Turun
-
Sempat Anjlok, Harga Emas Antam Kini Naik Rp 13.000 per Gram
Mengutip CNBC, Sabtu (18/1/2025), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 2.701,03 per ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup susut 0,1 persen menjadi USD 2.748,70.
Penurunan hari ini tidak signifikan, tetapi lebih merupakan langkah ambil untung daripada yang lain, mungkin dibantu oleh dolar AS yang sedikit lebih tinggi pada hari itu, menambah sedikit tekanan, ujar Direktur High Ridge Futures, David Meger.
Harga emas mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan pada Kamis, 16 Januari 2025. Sebelumnya, harga emas sentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 2.790,15 pada Oktober 2024.
Harga telah naik 0,8% sejauh ini dalam seminggu, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut setelah angka inflasi inti AS yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Rabu mengintensifkan spekulasi lebih dari satu pemotongan suku bunga dari Fed.
Para pedagang memperkirakan dua pemotongan suku bunga pada akhir tahun, dengan Gubernur the Federal Reserve (the Fed) Christopher Waller mengisyaratkan kemungkinan lebih banyak pemotongan jika data ekonomi melemah lebih lanjut.
Pasar sekarang dengan penuh semangat menunggu pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, dan tarif perdagangannya yang luas diperkirakan akan semakin memicu inflasi dan memicu perang dagang, yang berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.