Jakarta – Harga emas melambung pada perdagangan Selasa, 28 Januari 2025 usai alami penurunan karena aksi jual yang dipimpin sektor teknologi. Adapun harga emas melonjak seiring meningkatnya ketidakpastian atas tarif yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat minat investor pada aset safe haven tetap tinggi.
Mengutip CNBC, Rabu (29/1/2025), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 2.763,26 per ounce. Harga emas turun lebih dari 1 persen untuk menandai penurunan tajam sejak 18 Desember pada sesi sebelumnya yang didorong oleh model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berbiaya rendah dan berdaya rendah milik DeepSeek.
BACA JUGA: Harga Emas Anjlok Hari Ini, Sentuh Level Segini
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Lengser dari Puncak Termahal, Cek Daftarnya
BACA JUGA: Prediksi Harga Emas Dunia Jelang Imlek 2025, Simak di Sini
BACA JUGA: Harga Antam Hari Ini Cetak Rekor Termahal, 1 Gram Segini!
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Loyo Usai Imlek, Simak Daftarnya di Sini
-
Harga Emas Loyo di Tengah Penguatan Dolar AS, Saatnya Beli?
-
Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Usai Cetak Rekor Termahal
Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD 2.770,90.
“Saya pikir beberapa faktor terbesar adalah komentar Trump kemarin terkait tarif. Saat ini, korelasinya dengan emas adalah sekeranjang geopolitik, ekspektasi inflasi,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Donald Trump menuturkan pada Senin, 27 Januari 2025 kalau berencana untuk mengenakan tarif pada chip computer, farmasi dan baja impor. Hal ini sebagai upaya membuat produsen membuatnya di Amerika Serikat.
Kebijakan Trump, selain dianggap sebagai inflasi, berpotensi memicu perang dagang yang meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Adapun fokus investor kini tertuju pada pertemuan kebijakan pertama the Federal Reserve (the Fed) pada 2025 yang dijadwalkan akan dimulai hari ini.
Para pembuat kebijakan diperkirakan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan dua hari tersebut. Namun, pernyataan Donald Trump yang inginkan biaya pinjaman diturunkan menimbulkan keraguan atas independensi keputusan the Fed.
“Kita bahkan belum terlalu jauh dari titik tertinggi sepanjang masa, jadi momentum kenaikan sudah ada, kita hanya perlu semacam pemicu untuk memulainya,” ujar Chief Market Strategist Blue Line Futures, Philip Streible.
Berdasarkan jajak pendapat Reuters, harga emas tampaknya akan memecahkan rekor tahun ini. Hal tersebut seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran inflasi.
Namun, analis menurunkan perkiraan harga platinum dan paladium pada 2025 karena permintaan berjuang untuk meningkat signifikan.