Jakarta – Harga emas naik lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat. Penguatan harga emas ini terjadi karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi pemerintah turun setelah Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga pada bulan September.
Mengutip CNBC, Sabtu (24/8/2024), harga emas di pasar spot naik 1,15% menjadi USD 2.511,91 per ons, tetapi turun dari rekor tertinggi USD 2.531,60 per ons yang dicapai pada hari Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,19% menjadi USD 2.546,70 per ons.
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Tembus USD 1 Juta, Rekor Termahal Sepanjang Sejarah!
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 5.000, Cek Daftar Lengkapnya di Sini
BACA JUGA: Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi Usai Risalah The Fed
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Tinggi, Tengok Rinciannya
-
Teuku Wisnu Ajarkan Anak Nabung Emas Sejak Dini, Lonjakan Harga Setahun Terakhir Jadi Alasan Penguat
-
Harga Emas Antam Anjlok, Waktunya Borong?
Jerome Powell mengatakan waktunya telah tiba bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga dan inflasi hampir mencapai target the Fed yaitu di angka 2%. Dengan angka inflasi ini maka secara eksplisit mendukung pelonggaran kebijakan yang akan segera terjadi.
Seusai pidato Powell, indeks dolar turun 0,8% terhadap mata uang lainnya, sementara imbal hasil surat utang pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun juga turun. Hal ini mendorong harga emas naik karena lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar aset bereaksi dengan baik, setidaknya pada awalnya, terhadap komentar Powell yang umum namun agak terbuka bahwa sudah saatnya kebijakan disesuaikan, kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Emas akan terus bergerak naik menjelang pertemuan the Fed di September dan dot plot terbaru yang akan menunjukkan berapa banyak kemungkinan pemangkasan tahun ini. tambah dia.