Jakarta – Harga emas hari ini pulih setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam satu bulan. Penguatan harga emas hari ini melanjutkan kenaikan pada Kamis kemarin yang mencapai level tertinggi harian di sekitar USD 2.622 per ons. Kenaikan harga emas didorong oleh sentimen risiko global yang memburuk.
Pemulihan harga emas dipicu oleh memburuknya sentimen risiko global setelah pengumuman hawkish dari Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu. Selain itu, risiko geopolitik dan kekhawatiran perang dagang turut mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
BACA JUGA: Emak-Emak Jadi Korban Hipnotis di Pasar Depok, Emas Ratusan Juta Raib
BACA JUGA: Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 15.000 Hari Ini 19 Desember 2024, Siap Borong?
BACA JUGA: Harga Emas Terjungkal ke Level Terendah Sebulan
Baca Juga
-
Unik, Pohon Natal di Jerman Ini Terbuat dari Emas Murni Seharga Rp86 Miliar
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 10.000 Hari Ini 20 Desember 2024, Cek Rinciannya
-
Harga Emas Naik Terbatas Imbas Data AS Perkuat Langkah The Fed
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan bahwa tren bearish kembali mendominasi pergerakan harga emas.
Proyeksi hari ini menunjukkan bahwa harga emas berpotensi turun hingga USD 2.583. Namun, jika terjadi rebound dari level tersebut, emas diperkirakan dapat naik kembali hingga USD 2.621 sebagai target terdekatnya, kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).
Andy juga menekankan bahwa investor perlu memperhatikan area kritis ini untuk menentukan langkah trading selanjutnya. Jika harga emas gagal bertahan di atas level support USD 2.583, potensi pelemahan lebih lanjut dapat terjadi. Sebaliknya, rebound yang kuat dari level ini dapat memberikan peluang bagi para trader untuk masuk ke posisi buy jangka pendek.