Jakarta – Harga emas turun pada perdagangan Jumat. Namun jika dilihat secara mingguan, harga emas membukukan kenaikan. Penguatan mingguan ini terjadi karena arus masuk permintaan akan safe haven.
Selain itu, kenaikan harga emas pekan ini juga terjadi karena laporan lapangan kerja AS yang mengungkapkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan Februari. Hal ini bisa menjadi alasan Federal Reserve (Fed) atau Bank sentral AS untuk untuk memangkas suku bunga tahun ini.
BACA JUGA: Generasi Muda Wajib Tahu! Ini Alasan Investasi Emas Terus Menguntungkan
BACA JUGA: Harga Emas Sentuh USD 2.915, Kenali Arti Karat di Emas Perhiasan
BACA JUGA: Harga Emas Terus Cetak Rekor, Simak Sejarah Panjang Tambang Emas di Indonesia
Baca Juga
-
Mau Beli Emas dari Duit THR? Intip Harga Emas Antam Hari Ini
-
LPS Bakal Jadi Penjamin Simpanan Emas? Ini Penjelasan OJK
-
RI Bakal Punya Dewan Emas Nasional, Apa Kerjaannya?
Mengutip CNBC, Sabtu (8/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2.906,04 per ons pada pukul 01.46 siang (1846 GMT). Emas batangan telah naik sekitar 1,7% pekan minggu ini. Kenaikan ini karena adanya kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang terus berubah memicu ketidakpastian.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah pada USD 2.914,10.
Indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam empat bulan dan menuju penurunan mingguan tertajam sejak November 2022. Penurunan indeks dolar AS ini membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli asing.
Angka yang lebih lemah dari yang diharapkan memberikan sedikit dorongan bagi emas. Juga dolar yang lebih lemah untuk minggu ini membantu penguatan emas, kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.