Jakarta – Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Jumat, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang dicetak pada Oktober 2024. kenaikan harga emas ini terjadi karena melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) Setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga acuan.
Harga emas menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut.
BACA JUGA: Harga Emas Loyo Terseret Rencana Kebijakan Donald Trump
BACA JUGA: Harga Emas Berkilau, Saham Apa yang Menarik Dicermati?
BACA JUGA: Stablecoin Berbasis Emas Pertama di Indonesia Resmi Meluncur
Baca Juga
-
Harga Antam Hari Ini Cetak Rekor Termahal, 1 Gram Segini!
-
Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Ini Rincian Harganya!
-
Ancaman Tarif Trump Beri Tenaga Harga Emas
Mengutip CNBC, Sabtu (25/1/2025), harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.773,02 per ons. Harga emas telah naik 2,9% sepanjang pekan ini. Harga emas spot hanya berjarak USD 5,63 dari rekor tertinggi di USD 2.790,15 per ons yang dicapai pada tanggal 31 Oktober 2024.
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.779,7 per ons.
Salah satu faktor yang tampaknya menjadi pendorong kenaikan harga emas dunia adalah penurunan dolar AS. Beberapa faktor terbesar yang mendorongnya terkait dengan pembicaraan (Presiden Trump) tentang tarif, kata analis komoditas TD Securities Bart Melek.
″(Trump) berisiko menaikkan tarif dan saya pikir pasar emas mungkin merasakan inflasi yang lebih tinggi dan mungkin bank sentral yang lebih akomodatif.” tambah dia.
Dalam iklim ketidakpastian ini, emas dengan imbal hasil nol terus menjadi pilihan investasi sebagai instrumen lindung nilai yang andal terhadap inflasi dan ketidakstabilan. Sementara itu, emas juga tetap sangat menarik di tengah suku bunga rendah.
Pidato Trump
Pada Forum Ekonomi Dunia pada hari Kamis, Donald Trump menyerukan penurunan suku bunga segera. Dolar AS mencapai titik terendah dalam lebih dari satu bulan, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang di luar dolar AS.
“Fokus sekarang telah bergeser ke 1 Februari dalam hal pengumuman tarif atau kebijakan perdagangan, dengan lebih sedikit fokus pada pertemuan Fed 29 Januari,” tulis analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.
Trump mengatakan tarif pada Meksiko, Kanada, Tiongkok, dan Uni Eropa dapat diumumkan pada 1 Februari 2025.
Para pedagang memperkirakan Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan minggu depan.