Jakarta – Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Jumat, mundur dari level mendekati rekor tertinggi yang telah dicapai sebelumnya. Penurunan harga emas dunia ini terjadi setelah data pekerjaan AS yang beragam menimbulkan keraguan mengenai skala pemotongan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) pada bulan ini.
Mengutip CNBC, Sabtu (7/9/2024), harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi USD 2.495,85 per ons pada pukul 4:04 p.m. ET, setelah mencapai level tertinggi sejak 20 Agustus ketika emas terakhir kali mencapai rekor tertinggi.
BACA JUGA: Pasokan Sianida Mulai Normal, Wilton Makmur Bidik Produksi Emas 500 Ton per Hari
BACA JUGA: ICDX Catat Transaksi Emas Berjangka Sentuh 3,01 Juta Lot
BACA JUGA: Harga Emas Batangan Anjlok Lagi, Saatnya Beli?
BACA JUGA: Bumi Resources Minerals Catat Kenaikan Kandungan Emas Tambang Poboya
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9.000 per Gram, Intip Rinciannya
-
Harga Emas Antam Makin Mahal Hari Ini 6 September 2024, Intip Daftar Lengkapnya
-
Harga Emas Dunia Menguat Setelah Data Tenaga Kerja AS Melemah
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,7% menjadi USD 2.525,5 per ons.
“Namun, gambarannya tidak jelas karena tingkat pengangguran menurun dan pendapatan per jam rata-rata meningkat. Ini tidak akan memberikan kejelasan pasar tentang besarnya pemotongan suku bunga yang akan dilakukan Fed di September,” kata edagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah pekerja nonpertanian meningkat sebesar 142.000 orang pada Agustus. Sedangkan prediksi para ekonom yang disurvei oleh salah satu kantor berita internasional, jumlah pekerja nonpertanian diperkirakan meningkat 160.000 orang. Angka Sedangkan angka untuk bulan Juli juga direvisi turun menjadi 89.000.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran berada pada angka 4,2%, sesuai dengan ekspektasi, tetapi turun dari 4,3% pada bulan sebelumnya.
“Investor sekarang sama sekali tidak yakin apakah Fed akan memilih pemotongan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. CPI AS minggu depan adalah rilis utama terakhir sebelum pertemuan FOMC pada 18 September, dan ini mungkin menjadi faktor penentu,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di Forex.com.
Suku Bunga Fed
Menurut alat CME FedWatch, setelah data tersebut, peluang penurunan 25 basis poin (bp) oleh Fed bulan ini turun menjadi 59% dari sekitar 70% seminggu sebelumnya, sementara peluang penurunan 50 bp yang lebih besar naik menjadi 41% dari 30% minggu lalu.
Presiden Fed New York John Williams mengatakan data perekrutan bulan Agustus bukanlah kejutan mengingat apa yang ia harapkan dari ekonomi saat ini dan penurunan suku bunga segera akan membantu menjaga keseimbangan pasar kerja.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan tanpa imbal hasil.