Jakarta – Goldman Sachs menaikkan prediksi harga emas pada akhir 2025 menjadi USD 3.300 per ounce. Perkiraan harga emas ini naik dari USD 3.100, dengan kisaran target USD 3.250-USD 3.520 per ounce.
Mengutip Economic Times, Minggu (30/3/2025), bank investasi itu menyatakan arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund (ETF) lebih kuat dari perkiraan membantu pergerakan harga emas. Selain itu, permintaan bank sentral yang berkelanjutan terhadap emas juga menjadi salah satu faktor revisi prospek harga emas.
BACA JUGA:Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Tersengat Kekhawatiran Perang Dagang
BACA JUGA:Tren Bullish Harga Emas Berlanjut, Target Baru USD 3.100 per Troy Ounce
BACA JUGA:Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Imbas Tarif Dagang AS
BACA JUGA:Harga Emas Antam, UBS, dan Geleri24 Pegadaian Hari Ini, Mana yang Lebih Murah?
Baca Juga
-
Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Pegadaian Jelang Lebaran, Intip Daftarnya
-
Harga Emas Antam Masih Cetak Rekor Termahal, Dipatok Segini Hari Ini
-
Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Pegadaian Hari Ini 29 Maret 2025, Cek di Sini
Goldman Sachs juga naikkan prediksi permintaan bank sentral menjadi pembelian 70 metrik ton (MT) per bulan, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 50 MT.
Penyesuaian itu didorong oleh meningkatnya ketidakpastian seputar kebijakan AS dan harapan China akan melanjutkan laju pembelian emas yang cepat selama tiga hingga enam tahun ke depan.
“Di sisi ETF emas, ekonom kami terus perkirakan dua kali pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) sebesar 25 basis poin pada 2025, dan satu pemangkasan tambahan pada paruh pertama 2026, yang mendukung dasar kami untuk arus masuk ETF,” demikian dikutip.
Adapun harga emas di pasar spot menembus posisi USD 3.000 per ounce awal bulan ini, dan mencapai beberapa rekor tertinggi dan melonjak lebih dari 15 persen sepanjang 2025.
Reli yang mengesankan ini telah dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran atas konsekuensi ekonomi dan geopolitik dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, ketidakpastian seputar tindakan tarifnya yang ditandai dengan perubahan dan penundaan yang tiba-tiba telah menambah daya tarik emas sebagai investasi yang aman.
Goldman Sachs revisi harga emas ikuti langkah Bank of America (BofA) untuk menaikkan proyeksi harga emas pada 2025 dan 2026. Revisi kenaikan harga ema situ seiring ketidakpastian yang berkelanjutan dari kebijakan perdagangan AS yang terus mendukung harga dalam waktu dekat.