Jakarta – Harga emas turun dampak penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari Jumat setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mencapai titik tertinggi dalam lebih dari lima minggu.
Harga emas pada pekan ini berada di jalur kenaikan mingguan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu depan.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Terpangkas Rp 17 Ribu Hari Ini 13 Desember 2024, Cek Daftarnya
BACA JUGA: Harga Emas Merosot Terseret Aksi Ambil Untung
BACA JUGA: Harga Emas Bangkit Imbas Data Inflasi AS, Segini Sekarang
Baca Juga
-
BSI dan BRI Jadi Pionir Bank Emas, Erick Thohir: Ekosistem Sudah Dimulai
-
Harga Emas Antam Jatuh Rp 31.000 dalam 2 Hari
-
Budi Said Dituntut 16 Tahun Bui dan Uang Pengganti Rp1,108 Triliun di Kasus Korupsi Emas
Mengutip CNBC, Sabtu (14/12/2024), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 2.652,29 per ons, karena dolar AS stabil pada level tertingginya dalam lebih dari dua minggu.
Harga emas batangan mencapai titik tertingginya sejak 6 November pada hari Kamis, dan telah naik lebih dari 0,8% sejauh ini untuk minggu ini.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,1% menjadi USD 2.678,50 per ons.
Emas mengalami tahun yang eksplosif dan kita memasuki akhir tahun yang mungkin akan mengalami sedikit penurunan dalam beberapa minggu terakhir, tetapi saya pikir itu akan berlangsung singkat dan saya yakin emas akan terus bergerak jauh lebih tinggi, kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.
Didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter, pembelian bank sentral yang kuat, dan permintaan safe haven, harga emas telah memecahkan beberapa rekor tertinggi sepanjang tahun ini.
Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 97% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed pada 17-18 Desember.