Jakarta – Harga emas dunia tertekan data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS0. Pada Jumat lalu, emas sempat diperdagangkan pada kisaran USD 2.510 setelah rilis data inflasi AS dalam bentuk Indeks Belanja Konsumsi Pribadi untuk Juli.
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menyebutkan, saat ini emas mengindikasikan bahwa tren bearish semakin menguat. Dalam analisis teknikal, proyeksi harga emas untuk hari ini kemungkinan besar akan bergerak turun menuju level USD 2.480.
BACA JUGA: Intip 7 Cara Investasi Emas Antam
BACA JUGA: Harga Emas Antam Anjlok Rp 12 Ribu Hari Ini 31 Agustus 2024, Siap Borong?
BACA JUGA: Harga Emas Loyo Sambut Akhir Pekan, Ada Apa?
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini 2 September 2024
-
Prediksi Harga Emas Awal September 2024, Menguat atau Terjun Bebas?
-
Harga Emas Antam Hari Ini 1 September 2024
Indikator Moving Average yang terbentuk menunjukkan sinyal yang jelas bahwa tren bearish masih mendominasi pasar emas saat ini. Jika tekanan jual terus berlanjut, maka harga berpotensi menyentuh USD 2.480, ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2024).
Namun, Nugraha juga memperingatkan kemungkinan terjadinya rebound jika emas gagal menembus support di level tersebut.
Jika ada pembalikan arah, kita bisa melihat harga emas kembali naik ke level USD 2.512. Ini adalah level resistance kunci yang perlu diperhatikan oleh para trader, tambahnya.
Selain analisis teknikal, sentimen pasar terhadap emas juga dipengaruhi oleh rilis data belanja konsumsi pribadi AS yang dirilis pada Jumat lalu. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi tahunan naik sebesar 2,6%, sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 2,7%.
Meski demikian, data ini tidak cukup kuat untuk mendorong emas menembus level tertinggi barunya di USD 2.531 yang dicapai pada Agustus.
Data PCE ini memang sesuai dengan ekspektasi, namun tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga emas. Faktanya, meski data ini menunjukkan inflasi yang relatif terkendali, emas justru tidak mampu mempertahankan kenaikannya di level USD 2.531, jelas Nugraha.